Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Aksi Nyata-Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

 

Aksi Nyata-Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Ujian sekolah merupakan penilaian akhir murid pada tiap jenjang pendidikan, yang bertujuan untuk mengukur keberhasilan belajar murid selama masa studinya di pada jenjang pendidikan tersebut. Pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan, ujian sekolah dilaksanakan pada akhir tingkat XII. Tahun pelajaran 2021/2022 ini, ujian sekolah dilaksanakan secara daring ⟮dalam jaringan) melalui sistem ujian jarak jauh. Murid bisa mengikuti ujian sekolah dari rumah masing-masing menggunakan perangkat komputer atau telepon selluler yang dimiliki.

Peristiwa

Dalam pelaksanaan ujian sekolah, terdeteksi ada salah seorang murid yang tidak mengikuti ujian, yaitu Ratna ⟮nama samaran). Setelah didalami, ternyata alasan Ratna tidak mengikuti ujian sekolah adalah karena pada saat pelaksanaan ujian sekolah, telepon sellulernya mengalami masalah. Sementara, Ratna tidak bisa langsung memperbaikinya karena belum memiliki biaya. Ratna harus menunggu orang tuanya memiliki uang untuk bisa memperbaiki telepon sellulernya. Akibatnya, ujian sekolah beberapa mata pelajaran tidak bisa diikutinya.

Mananggapi hal ini, pihak penyelenggara ujian sekolah meminta kepada guru mata pelajaran kelas XII untuk memberikan nilai kepada siswa tersebut, meskipun tanpa mengikuti ujian. Hal ini didasari pada rasa kasihan karena Ratna tidak memiliki biaya sehingga tidak mampu memperbaiki telepon sellulernya. 

Sebagai guru kelas XII dan mata pelajaran matematika diujikan, saya mengalami dilema menghadapi situasi ini.

Langkah-langkah Pengambilan dan Pengujian Keputusan

Untuk mengambil keputusan yang tepat berdasarkan situasi di atas, saya menerapkan langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Berikut ini 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. 

Aksi Nyata-Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Aksi Nyata-Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Aksi Nyata-Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Pengimbasan

Kegiatan lain dalam Aksi Nyata Modul 3.1 adalah melakukan pengimbasan tentang pengambilan dan pengujian keputusan bagi rekan sejawat. Hal ini didasari oleh kebutuhan guru pada keterampilan pengambilan keputusan yang tepat, berdampak pada kemajuan murid, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kegiatan pengimbasan dilaksanakan di ruang guru pada hari Kamis, 19 Mei 2022. Kegiatan ini diikuti oleh sembilan orang rekan sejawat. Dalam kegiatan pengimbasan, saya memaparkan materi tentang pengambilan keputusan, sementara rekan sejawat menyimak. Saya juga menampilkan video contoh dilema etika dan bujukan moral, paradigma pengambilan keputusan, dan contoh kasus. Rekan sejawat memberikan pendapat tentang video yang ditampilkan, dan memberikan umpan balik atas materi yang disampaikan.

Alasan

Pengambilan keputusan yang dilakukan dalam menghadapi situasi di atas menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Hal ini didasari oleh keinginan mendapatkan keputusan yang tepat, berkeadilan, memenuhi nilai kemanusiaan, berdampak pada murid, dan dapat dipertanggung jawabkan.

Kegiatan pengimbasan tentang materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dilakukan karena saya merasa sangat penting untuk membagikan pengetahuan dan pemahaman yang saya miliki kepada rekan sejawat. Selain itu, melalui kegiatan pengimbasan ini, saya ingin mendapat umpan balik dari rekan sejawat tentang praktik pengambilan keputusan yang saya lakukan. Saya juga merasa bahwa rekan sejawat membutuhkan keterampilan pengambilan keputusan. Keterampilan pengambilan keputusan akan membuat rekan sejawat mampu mengambil kepuusan yang tepat dalam situasi dilema yang dihadapi, baik itu dilema etika maupun bujukan moral.

Hasil

Pengambilan keputusan untuk memberikan nilai kepada murid setelah mengikuti ujian sekolah susulan diberikan setelah mempertimbangkan berbagai hal. Keputusan ini dilaporkan kepada wakasek kurikulum sebagai panitia penyelenggara ujian sekolah. Keputusan ini juga didukung oleh sebagian besar guru kelas XII. Dengan memperhatikan pertimbangan-pertimbangan yang diberikan, akhirnya panitia ujian sekolah menerima keputusan guru kelas XII, yaitu murid yang tidak mengikuti ujian sekolah akan diberikan nilai setelah mengikuti ujian sekolah susulan.

Hasil kegiatan pengimbasan tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran yang dilakukan kepada rekan sejawat adalah meningkatnya pengetahuan dan pemahaman rekan sejawat tentang pengambilan keputusan. Dalam praktiknya rekan sejawat mampu mengambil keputusan dengan tepat.

Perasaan

Dalam menghadapi situasi di atas, saya merasakan dilema, antara rasa kasihan kepada murid yang kurang mampu dan memberikan keadilan kepada murid lainnya. Melalui proses pengambilan dan pengujian keputusan, saya bisa menentukan keputusan yang mengakomodasi dilema yang terjadi. Dengan memberikan nilai setelah murid mengikuti proses ujian sekolah susulan, saya merasa lega. Karena rasa kasihan pada kondisi murid terpenuhi, dan keadilan pada murid lain juga tercapai. 

Ketika melakukan pengimbasan kepada rekan sejawat, saya merasa bersemangat karena bisa memberikan pengetahuan baru bari rekan sejawat. Apalagi rekan sejawat juga mengikuti dengan antusias, melakukan interaksi, dan berpendapat tentang pengambilan keputusan.

Pembelajaran

Pembelajaran yang didapat dari kegaitan ini adalah dalam mengambil sebuah keputusan, saya harus mempertimbangkan berbagai hal, baik itu nilai kemanusiaan, keadilan, aturan, maupun pembelajaran bagi murid. Sehingga keputusan yang diambil dapat mengakomodasi hal-hal tersebut dan memberikan pembelajaran bagi murid, yang berakibat jangka panjang bagi masa depan murid. Ketika menyampaikan keputusan yang diambil kepada panitia ujian sekolah, saya mendapat pertentangan dari beberapa rekan. Beberapa rekan berbeda pendapat dengan saya. Namun, dengan memberikan pertimbangan-pertimbangan yang diambil, rekan sejawat yang awalnya menentang keputusan saya akhirnya bisa menerima.

Dalam pengimbasan kepada rekan sejawat, saya mendapat pembelajaran bagaimana mengemas materi yang saya dapatkan untuk ditransfer kepada rekan sejawat dalam waktu yang singkat. Di sini saya menggunakan media presentasi yang diselingi dengan video contoh-contoh kasus, dan penyelesaian kasus pada blog saya.

Penerapan ke Depan

Dalam menghadapi situasi yang mengandung dilema etika maupun bujukan moral, saya akan menerapkan nilai-nilai kebajikan universal dalam memandang situasi tersebut. Dalam hal situasi dilema etika, saya akan memilih paradigma dilema etika yang sesuai dengan situasi yang dihadapi. Untuk mngambil keputusan, saya akan menggunakan prinsip penyelesaian dilema. Selain itu, sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan akan saya terapkan dalam pengambilan dan pengujian keputusan sehingga keputusan yang saya ambil akan memenuhi nilai kebajikan, keadilan, kebenaran, dampak jangka panjang, dan dapat dipertaggungjawabkan. 

Langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan akan saya terapkan dalam setiap situasi dilema yang dihadapi. Dengan rutin menerapkan langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan, saya akan terlatih melakukan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.

Lampiran Dokumentasi Kegiatan

Menghadap Ketua Panitia Ujian Sekolah untuk menyampaikan keputusan yang diambil
Membawakan materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam kegiatan pengimbasan
Berdiskusi dengan rekan sejawat tentang pengambilan keputusan

Post a Comment for "Aksi Nyata-Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran"