Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ruang Kolaborasi-Studi Kasus Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

 

Ruang Kolaborasi-Studi Kasus Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Kasus yang dianalisis dalam Ruang Kolaborasi ini berasal dari kasus yang dimunculkan oleh salah satu anggota kelompok pada pembelajaran pertama, Mulai dari Diri.

Berikut ini kasus yang dianalisis.

Meng-katrol Nilai Ujian Sekolah

Sebelum pelaksanaan Ujian Sekolah, Pak Wayan sebagai salah satu guru kelas XII diminta oleh kepala sekolah untuk membantu menaikkan nilai. Kepala Sekolah ingin mempertahankan mutu sekolah melalui nilai US yang tinggi. Sebagai sekolah yang dikenal bagus mutunya, kepala sekolah tidak ingin nilai US siswa rendah. Karena pak Wayan merasa yakin telah mempersiapkan siswa untuk mengikuti US, dan membantu menaikkan nilai ujian siswa adalah sebuah tindakan curang, maka pak Wayan menghadapi dilema. Di satu sisi jika tidak membantu menaikkan nilai siswa adalah hal yang benar, di sisi lain pak Wayan merasa tidak enak kepada atasan karena menolak perintah. 

Hasil Analisis

Kasus di atas adalah kasus dilema etika, terjadi pertentangan antara benar lawan benar. Menjalankan perintah adalah melaksanakan kesetiaan, dan ini benar. Tidak menaikkan nilai ujian karena berpedoman pada kejujuran dan integritas adalah benar pula.

a. Nilai-nilai yang bertentangan

Jika menjalankan perintah atasan untuk menaikkan nilai ujian siswa, berarti bertentangan dengan nilai kejujuran, integritas, dan kebenaran. Sebaliknya, jika tidak menjalankan perintah atasan, berarti bertentangan dengan kesetiaan kepada atasan.
Dengan menjalankan perintah unuk menaikkan nilai siswa, berarti menjaga kesetiaan pada atasan, dan ini benar. Tidak menaikkan nilai siswa karena berpegang pada prinsip kejujuran, integritas, dan kebenaran, adalah tindakan yang benar pula.

b. Yang terlibat dalam situasi tersebut

Pak Wayan, Kepala Sekolah, dan siswa kelas XII

c. Fakta -fakta yang relevan dengan situasi tersebut:

  • Pak Wayan guru kelas XII
  • Pak Wayan diminta menaikkan nilai ujian siswa oleh Kepala Sekolah
  • Pak Wayan yakin telah mempersiapkan siswa mengikuti ujian

d. Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut

  • Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? ⟮Uji legal)

Tidak ada pelanggaran hukum dalam situasi tersebut.

  • Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? ⟮Uji regulasi)

Membantu menaikkan nilai ujian siswa adalah pelanggaran kode etik profesi

  • Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? ⟮Uji intuisi)

Jika membantu menaikkan nilai ujian siswa, maka bertentangan dengan hati nurani pak Wayan yang telah mempersiapkan siswa untuk mengikuti ujian dengan baik. Sebaliknya, jika tidak membantu menaikkan nilai ujian siswa, maka pak Wayan merasa tidak enak kepada Kepala Sekolah.

  • Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di halaman depan koran? Apakah anda merasa nyaman?

Perasaan saya jika ketahuan membantu menaikkan nilai ujian siswa adalah tidak nyaman.

  • Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?

Panutan saya akan memutuskan tidak membantu menjawab soal ujian.

e.    Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut?

Paradigma jangka pendek lawan jangka panjang. Karena menaikkan nilai ujian siswa hanya berdampak jangka pendek, yaitu siswa dan sekolah terlihat berprestasi. Dampak jangka panjangnya siswa kelas rendah akan malas belajar, mengharap akan ada yang membantu nilai ujiannya, serta lulusan menjadi tidak mandiri dalam kehidupannya

f.    Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang akan dipakai

Prinsip berpikir berbasis hasil akhir ⟮end based thinking). Karena keputusan yang akan diambil fokus pada hasil akhir, yaitu kebaikan terbesar pada orang banyak, yaitu siswa dan lulusan. Prinsip ini memperkirakan konsekuensi yang akan terjadi jika suatu keputusan diambil.

g.    Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan  tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini ⟮Investigasi Opsi Trilemma)?

Mengundang alumni yang sukses dan lulus dengan nilai baik untuk berbagi tips sukses menjawab soal ujian. Di samping itu, mengajak siswa mengikuti try out yang dilakukan oleh guru dan bimbel secara rutin.

h.    Apa keputusan yang akan Anda ambil?

Keputusan yang diambil adalah tidak menaikkan nilai siswa, tetapi melaksanakan investigasi opsi trilemma

i.    Coba lihat lagi keputusan Anda dan refleksikan.

Pada awalnya, terjadi dilema antara membantu menaikkan nilai siswa yang berarti menjalani kesetiaan kepada atasan, atau tidak membantu yang berarti menjalankan kebenaran, kejujuran, dan integritas. Meskipun tidak melanggar hukum, namun menaikkan nilai ujian siswa adalah tindakan yang bertentangan dengan etika profesi dan hati nurani. Menurut uji halaman depan koran, aka nada perasaan tidak nyaman jika guru ketahuan membantu menaikkan nilai ujian siswa. Keputusan yang diambil sang panutan/idola, pasti menolak untuk menaikkan nilai ujian siswa.

Di samping itu, akan ada dampak jangkan panjang, yaitu dengan menaikkan nilai ujian, maka siswa di kelas rendah akan malas belajar, karena nilai akan diperoleh dengan mudah.

Pengambilan keputusan untuk tidak membantu menaikkan nilai siswa, tetapi melaksanakan persiapan ujian sekolah dengan baik dan matang, serta mengundang alumni yang sukses dan lulus dengan nilai baik untuk berbagi tips sukses menjawab soal ujian, dan mengajak siswa mengikuti try out yang dilakukan bimbel adalah keputusan yang terbaik. Keputusan ini akan berdampak pada kemandirian dan kreativitas siswa mempersiapkan diri mengikuti ujian, sekaligus menjadi pelajaran bagi siswa kelas rendah agar tekun belajar, serta mempersipakan siswa untuk siap bersaing dengan mandiri di kehidupan nyata.

Berikut ini presentasi yang dibuat.

 

Semoga Bermanfaat. Salam dan Bahagia.

Post a Comment for "Ruang Kolaborasi-Studi Kasus Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran"