Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan

Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan

Pada pembelajaran Eksplorasi Konsep-Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan, CGP diajak mempelajari materi sekaligus menganalisis keputusan yang telah dibuat dalam menghadapi kasus yang dibahas sebelumnya.

Berikut ini bahan ajar yang dipelajari, yaitu Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan.

Kasus 2

Anda adalah Kepala Sekolah di SMA Tunas Gemilang.  Pak Doddy adalah seorang guru Matematika di sekolah yang Anda pimpin. Ia adalah guru yang kompeten dan memiliki semangat belajar yang tinggi.  Ia menguasai bidang yang diajarkan dan metode mengajarnya juga mudah dimengerti oleh murid-murid, namun ia memiliki beberapa masalah dalam pengendalian emosi dan pengelolaan waktu.  Beberapa kali  Anda mendapat keluhan baik dari murid-murid maupun orang tua murid bahwa Pak Doddy kerap marah-marah pada murid-muridnya ketika ia kecewa pada sikap atau kinerja mereka.  Anda telah menyampaikan keluhan-keluhan tersebut pada Pak Doddy dan membimbingnya untuk memperbaikinya. Pak Doddy juga kerap kali terlambat dalam menyelesaikan tanggung jawabnya, seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, membuat soal ujian, dan juga mengisi nilai raport siswa. Kejadian terakhir, Pak Doddy terbukti memanipulasi laporan keuangan kepanitiaan kegiatan study tour ke Yogya, dimana ia menjadi bendaharanya. Akhirnya di akhir tahun ajaran, Anda memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak kerja Pak Doddy.

Pak Doddy dapat menerima keputusan sekolah. Ia segera mencari pekerjaan baru dengan melamar ke beberapa sekolah. Pak Doddy juga secara personal meminta Anda untuk memberikan rekomendasi bila ada sekolah yang memintanya. Anda pun mengiyakannya. Pada suatu hari, Anda mendapat email dari bagian Sumber Daya Manusia/SDM, SMA Cahaya Hati yang meminta Anda mengisi lembar rekomendasi mengenai kinerja Pak Doddy sehubungan dengan lamaran Pak Doddy ke sekolah tersebut sebagai Koordinator Guru Matematika. Di formulir itu ada beberapa pertanyaan tentang pengendalian emosi, pengelolaan waktu, juga tentang integritas.

Anda paham betul bahwa kalau Anda mengisi dengan sebenar-benarnya, Pak Doddy tidak akan mendapatkan pekerjaan tersebut. Padahal sekolah tersebut adalah sekolah yang baik dan posisi yang dituju adalah posisi yang baik. Anda juga tahu, sebagai kepala keluarga dengan istri yang tidak bekerja dan 3 anak yang masih kecil-kecil, Pak Doddy sangat membutuhkan pekerjaan ini. Apa yang akan  Anda lakukan? Apakah Anda akan mengisi form tersebut dengan apa-adanya, atau akan anda buat sedikit lebih baik dari fakta yang terjadi? Apa yang akan menjadi pertimbangan ketika Anda melakukan itu?

Tanggapan mengenai Kasus 2 ada di Prinsip Pengambilan Keputusan

Langkah 1: Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?

Nilai-nilai yang saling bertentangan adalah mengisi penilaian pada lembar rekomendasi sesuai kenyataan, berarti bertindak sesuai aturan. Atau mengisi penilaian pada lembar rekomendasi yang lebih baik dari fakta yang terjadi, berarti memberikan kesempatan kepada pak Doddy untuk mendapatkan pekerjaan sehingga bisa menafkahi istri dan anak-anaknya. Nilai yang bertentangan adalah nilai benar dengan benar, yaitu antara keadilan dengan rasa kasihan. Jika memberi penilaian sesuai fakta, berarti melaksanakan keadilan, yaitu sesuai aturan dan ini benar. Namun, jika memberikan penilaian lebih baik dari pada fakta, dengan mempertimbangkan rasa kasihan pada teman dan keluarganya, ini benar pula.

Langkah 2: Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini

Bila kita telah mengenali bahwa ada masalah moral di situasi tertentu. Pertanyaannya adalah dilema siapakah ini? Hal yang seharusnya membedakan bukanlah pertanyaan apakah ini dilema saya atau bukan. Karena dalam hubungannya dengan permasalahan moral, kita semua seharusnya merasa terpanggil.

Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut?

Yang terlibat dalam situasi tersebut adalah Kepala sekolah SMA Tunas Gemilang, pak Doddy, keluarga pak Doddy, dan SMA Cahaya Hati.

Langkah 3: Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.

Pengambilan keputusan yang baik membutuhkan data yang lengkap dan detail, seperti misalnya apa yang terjadi di awal situasi tersebut, bagaimana hal itu terkuak, dan apa yang akhirnya terjadi, siapa berkata apa pada siapa, kapan mereka mengatakannya.  Data-data tersebut penting untuk kita ketahui karena dilema etika tidak menyangkut hal-hal yang bersifat teori, namun ada faktor-faktor pendorong dan penarik yang nyata di mana data yang mendetail akan bisa menggambarkan alasan seseorang melakukan sesuatu dan kepribadian seseorang akan tercermin dalam situasi tersebut. Hal yang juga penting di sini adalah analisis terhadap hal-hal apa saja yang potensial akan terjadi di waktu yang akan datang.

Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut?

Fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut adalah 

  1. Pak Doddy adalah guru matematika yang kompeten dan memiliki semangat belajar tinggi, serta pintar mengajar murid
  2. Pak Doddy memiliki masalah dalam pengelolaan emosi dan waktu, serta pernah memanipulasi laporan keuangan study tour sehingga kontrak pak Doddy tidak diperpanjang.
  3. Pak Doddy melamar di beberapa sekolah, dan secara personal meminta kepala sekolah untuk memberi rekomendasi jika ada sekolah yang memintanya.
  4. Kepala sekolah diminta memberikan rekomendasi atas kinerja pak Doddy selama menjadi guru di SMA Tunas Gemilang
  5. Pak Doddy memiliki istri yang tidak bekerja dan 3 anak yang masih kecil.

Langkah 4: Pengujian benar atau salah

Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut.

  1. Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? ⟮Uji lega)
  2. Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? Uji regulasi)
  3. Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? Uji intuisi)
  4. Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di halaman depan koran? Apakah anda merasa nyaman?
  5. Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?

Pengujian benar atau salah dalam situasi tersebut, yaitu:

  1. Tidak terdapat pelanggaran hukum dalam situasi yang dihadapi.
  2. Dalam kasus tersebut, terjadi pelanggaran kode etik sebagai guru, yaitu integritas. Pelanggaran kode etik yang dilakukan pak Doddy tidak dikenakan sanksi hukum. Namun, pak Doddy sudah menerima konsekuensi dengan tidak diperpanjangnya kontrak kerja di SMA Tunas Gemilang.
  3. Berdasarkan perasaan dan intuisi saya, baik memberikan penilaian sesuai fakta maupun memberikan penilaian lebih baik daripada fakta karena mempertimbangkan rasa kasihan, adalah sama-sama benar. Jadi, tidak ada yang salah berdasarkan perasaan dan intuisi saya.
  4. Seandainya keputusan saya dipublikasikan dan menjadi viral, saya tidak akan malu. Misalnya jika saya memberi penilaian sesuai fakta, memang sudah menjalankan kebenaran. Di sisi lain, jika saya memberikan penilaian lebih baik dari fakta sebenarnya, berdasarkan rasa kasihan dan kemanusiaan, juga merupakan kebenaran. Kedua pilihan ini sama-sama membuat perasaan nyaman.
  5. Berdasarkan uji panutan, kemungkinan panutan saya mengambil keputusan berdasarkan rasa kasihan, yaitu memberikan penilaian lebih baik daripada fakta sebenarnya.

Langkah 5: Pengujian Paradigma Benar lawan Benar

Kedua pilihan yang ada adalah benar lawan benar. Paradigma yang terjadi pada situasi ini adalah Rasa keadilan lawan rasa kasihan ⟮justice vs mercy) . Dengan memberikan penilaian sesuai fakta, berarti melakukan keadilan, dan memberikan penilaian lebih baik dari fakta dengan mempertimbangkan rasa kasihan, adalah sama-sama benar.

Langkah 6: Melakukan Prinsip Resolusi

Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, mana yang akan dipakai?

  1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir ⟮Ends-Based Thinking)
  2. Berpikir Berbasis Peraturan ⟮Rule-Based Thinking)
  3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli ⟮Care-Based Thinking)

Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang akan dipakai?

Prinsip yang akan dipakai adalah Berpikir Berbasis Rasa Peduli ⟮Care-Based Thinking). Prinsip ini membuat saya meletakkan diri saya pada posisi yang dihadapi orang lain. Bagaimana jika saya yang berada pada situasi tersebut? Saya membuat keputusan berdasarkan apa yang saya ingin orang lain lakukan jika berada pada posisi saya.

Langkah 7: Investigasi Opsi Trilema

Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan  tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini ⟮Investigasi Opsi Trilemma)?

Investigasi opsi trilemma dalam menyelesaikan masalah ini adalah  Investigasi opsi trilemma dalam menyelesaikan masalah ini adalah memberikan penilaian lebih baik dari fakta, tetapi disertai perjanjian dengan pak Doddy bahwa dia akan memperbaiki pengelolaan emosi, pengelolaan diri, dan integritasnya di sekolah yang baru. Jika janji ini dilanggar, maka pak kepala sekolah SMA Tunas Gemilang akan menarik rekomendasi yang diberikan kepada SMA Cahaya Hati. Pilihan ini memberikan kesempatan kepada pak Doddy untuk memperbaiki diri atas kesalahan yang diperbuat selama di sekolah terdahulu, di samping itu dapat menguatkan rekomendasi yang diberikan oleh kepala SMA Tunas Gemilang.

Langkah 8: Buat Keputusan

Akhirnya kita akan sampai pada titik di mana kita harus membuat keputusan yang membutuhkan keberanian secara moral untuk melakukannya.

Apa keputusan yang akan Anda ambil?

Keputusan yang akan saya ambil adalah pilihan ketiga ⟮Investigasi opsi trilemma). Yaitu memberikan penilaian lebih baik dari fakta sebenarnya, tetapi disertai perjanjian dengan pak Doddy bahwa dia akan memperbaiki pengelolaan emosi, pengelolaan diri, dan integritasnya di sekolah yang baru. Jika janji ini dilanggar, maka pak kepala sekolah SMA Tunas Gemilang akan menarik rekomendasi yang diberikan kepada SMA Cahaya Hati.

Langkah 9: Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan

Ketika keputusan sudah diambil. Lihat kembali proses pengambilan keputusan dan ambil pelajarannya untuk dijadikan acuan bagi kasus-kasus selanjutnya.

Coba lihat lagi keputusan Anda dan refleksikan.

Pada awalnya ada 2 pilihan yang dapat diambil, yaitu memberi penilaian sesuai fakta atau memberi penilaian lebih baik dari fakta sebenarnya. Dengan menerapkan tiga uji pengambilan keputusan, keputusan lebih condong pada memberikan penilaian lebih baik dari fakta. 

Dalam perjalanannya, ada opsi ketiga yang dapat dipilih, yang berada di antara pilihan pertama dan kedua. Sehingga memenuhi kedua dilema yang terjadi, yaitu keadilan dan rasa kasihan. Keputusan yang diambil dapat memenuhi rasa keadilan, yaitu kapatuhan pada aturan maupun merasakan kondisi orang lain, yaitu rasa kasihan.

Pembelajaran yang dapat diambil dari pengambilan keputusan ini adalah mempraktikkan langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan, melihat fakta-fakta, melakukan pertimbangan-pertimbangan, melakukan pengujian, memikirkan dampaknya, memikirkan alternatif lain, dan mengambil keputusan. Pembelajaran lainnya adalah menemukan pilihan ketiga dalam tahap investigasi opsi trilemma, yang menjadi penengah antara pilihan pertama dan pilihan kedua.

Sampai jumpa dalam pembelajaran berikutnya. Termakasih.

Post a Comment for "Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan"