Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Eksplorasi Konsep-Empat Paradigma Dilema Etika

Eksplorasi Konsep-Empat Paradigma Dilema Etika
Dari pengalaman kita bekerja kita pada institusi pendidikan, kita telah mengetahui bahwa dilema etika adalah hal berat yang harus dihadapi dari waktu ke waktu.
Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup.
Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini: 

  1. Individu lawan masyarakat ⟮individual vs community)
  2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan ⟮justice vs mercy)
  3. Kebenaran lawan kesetiaan ⟮truth vs loyalty)
  4. Jangka pendek lawan jangka panjang ⟮short term vs long term)

Selengkapnya berikut ini.

Video dilema 1

Yang menghadapi dilema adalah Pak Tono. Pak Tono menghadapi dua kebenaran, yaitu benar jika dia pergi mengikuti wawancara karena sudah membuat janji, dan benar pula jika mengantar kakek berobat sebagai wujud tanggung jawab kepada orang tua.
Paradigma dilema etika yang terjadi adalah Kebenaran lawan kesetiaan dan Rasa Keadilan lawan rasa kasihan.
Untuk situasi yang dihadapi pak Tono, berlaku dua paradigma dilema. Pertama, Kebenaran lawan kesetiaan. Jika pak Tono mengikuti wawancara, berarti dia melakukan kebenaran dengan menepati janji, atau jika mengantar kakek berobat, pak Tono berlaku setia dan bertanggung jawab pada orang tuanya. Kedua, Rasa Keadilan lawan Rasa Kasihan. Jika pak Tono mengikuti wawancara, berarti dia melaksanakan keadilan, yaitu menjalankan kesepakatan yang dibuat, atau mengikuti rasa kasihan kepada kakek yang membutuhkan bantuan segera.

Video dilema 2

Yang menghadapi dilema adalah Bu Hani.
Bu Hani menghadapi dua kebenaran, yaitu benar jika dia mewajibkan Made tetap membayar denda, dan benar pula jika Bu Hani membuat pengecualian, karena keadaan Made yang tidak mampu.
Paradigma dilema etika yang terjadi adalah Rasa Keadilan lawan rasa kasihan.
Pada situasi yang dihadapi Bu Hani, hanya berlaku satu paradigma dilema etika, yaitu Rasa Keadilan lawan Rasa Kasihan.

Video dilema 3

 

Yang menghadapi dilema adalah Pak Budi.
Pak Budi menghadapi dua kebenaran, yaitu benar jika dia menyampaikan bahwa pak Bambang mengajar les privat, berarti pak Budi berlaku jujur, dan benar pula jika Pak Budi merahasiakan bahwa pak Bambang mengajar les privat, karena setia kepada sahabatnya.
Paradigma dilema etika yang terjadi adalah Kebenaran lawan Kesetiaan.
Pada situasi yang dihadapi pak Budi, dapat berlaku dua paradigma dilema etika, yaitu Kebenaran lawan Kesetiaan dan Rasa Keadilan lawan Rasa Kasihan. Pertama, Kebenaran lawan Kesetiaan. Jika pak Budi menyampaikan kepada kepala sekolah, dia berlaku benar karena jujur, dan jika merahasiakannya, dia benar pula karena kesetiaannya kepada sahabat. Kedua, Rasa Keadilan lawan Rasa Kasihan. Jika pak Budi menyampaikan kepada kepala sekolah, berarti pak Budi berlaku adil pada aturan, dan jika merahasiakannya, pak Budi menunjukan rasa kasihan, kebaikan, dan kemanusiaan karena pak Bambang sedang membutuhkan biaya persalinan istrinya.

Video dilema 4


Yang menghadapi dilema adalah tiga murid yang bermain bola.
Ketiga siswa menghadapi dua kebenaran, yaitu benar jika mereka mengikuti penggalangan dana karya wisata, dan benar pula jika mereka bermain bola, menikmati udara yang cerah, dan bersolidaritas dengan teman-temannya.
Paradigma dilema etika yang terjadi adalah Jangka Pendek lawan Jangka Panjang.
Pada situasi yang dihadapi ketiga murid, hanya berlaku satu paradigma dilema etika, yaitu Jangka Pendek lawan Jangka Panjang. Dengan bermain bola bersama teman-temannya, murid melakukan yang terbaik untuk saat ini, yaitu menikmati udara yang cerah, dan membangun solidaritas dengan teman-temannya. Dengan mengumpulkan dana untukkarya wisata, ketiga murid melakukan yang terbaik untuk masa depan, yaitu meningkatkan pengetahuan dan pengalaman melalui karya wisata.

Tiga Prinsip Pengambilan Keputusan

Etika terkait dengan karsa karena manusia memiliki kesadaran moral. Akal dan moral dua dimensi manusia yang saling berkaitan. ⟮Rukiyanti, L. Andriyani, Haryatmoko, Etika Pendidikan, hal. 43).   

Dari kutipan di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa karsa merupakan suatu unsur yang tidak terpisahkan dari perilaku manusia.  Karsa ini pun berhubungan dengan nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang dianut oleh seseorang, disadari atau pun tidak. Nilai-nilai atau prinsip-prinsip inilah yang mendasari pemikiran seseorang dalam mengambil suatu keputusan yang mengandung unsur dilema etika. 

Silakan Anda membaca 3 pernyataan di bawah ini:

  1. Melakukan, demi kebaikan orang banyak.
  2. Menjunjung tinggi prinsip-prinsip/nilai-nilai dalam diri Anda.
  3. Melakukan apa yang Anda harapkan orang lain akan lakukan kepada diri Anda.

Selama ini pada saat mengambil keputusan, landasan pemikiran Anda memiliki kecenderungan pada prinsip nomor 1, 2, atau 3? 

Etika tentunya bersifat relatif dan bergantung pada kondisi dan situasi, dan tidak ada aturan baku yang berlaku. Tentunya ada prinsip-prinsip yang lain, namun ketiga prinsip di sini adalah yang paling sering dikenali dan digunakan. Dalam seminar-seminar, ketiga prinsip ini yang seringkali membantu  dalam menghadapi pilihan-pilihan yang penuh tantangan, yang harus dihadapi pada dunia saat ini ⟮Kidder, 2009, hal 144). Ketiga prinsip tersebut adalah:

  1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir ⟮Ends-Based Thinking)
  2. Berpikir Berbasis Peraturan ⟮Rule-Based Thinking)
  3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli ⟮Care-Based Thinking)

Perlu diingat bahwa setiap keputusan yang kita ambil akan ada konsekuensi yang mengikutinya, dan oleh sebab itu setiap keputusan perlu berdasarkan pada rasa tanggung jawab, nilai-nilai kebajikan universal dan berpihak pada murid.

Tiga Prinsip Dilema Etika

Apa pemahaman Anda dari video prinsip dilema etika di atas,  adakah sesuatu yang tidak terduga, atau adakah pertanyaan lanjutan yang masih ingin Anda pelajari selanjutnya pada sesi pendampingan fasilitator dan mentor?

Dari ketiga prinsip dilema etika, semuanya memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Dalam penerapannya. Seorang pengambil keputusan tidak dapat mengunakan hanya satu prinsip saja, namun harus melihat situasi yang tepat kapan menggunakan prinsip berpikir berbasis hasil akhir, berpikir berbasis peraturan, atau berpikir berbasis rasa peduli. Menggunakan salah satu prinsip mungkin saja akan melanggar prinsip lainnya. Keputusan yang paling tepat jika bisa menerapkan ketiga prinsip dilema etika tanpa ada pertentangan. Pertanyaannya, bagaimana cara mengambil keputusan yang baik tanpa ada prinsip yang dilanggar?

Demikian materi dan tanggapan saya atas eksplorasi konsep Modul 3.1.

Semoga Bermanfaat.

3 comments for "Eksplorasi Konsep-Empat Paradigma Dilema Etika"