Refleksi Terbimbing Pembelajaran Berdiferensiasi
Dalam alur belajar Refleksi Terbimbing, CGP diberikan petanyaan pemantik dan beberapa pertanyaan untuk merefleksikan pengetahuan, kesulitan, dan langkah yang dihadapi dalam melakukan hal yang sulit.
Berikut ini beberapa pertanyaan pemantik yang diberikan.
- Bagaimana saya dapat melakukan praktik pembelajaran berdiferensiasi secara lebih efektif?
- Pendekatan manakah yang seharusnya saya ubahsuaikan?
- Bagaimana saya tetap dapat bersikap positif walaupun banyak tantangan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi ini?
Agar dapat melakukan pembelajaran berdiferensiasi secara lebih efektif, saya harus menganalisis kebutuhan belajar tiap murid. Tiap murid memiliki kebutuhan belajar yang berbeda-beda. Dari kebutuha belajar murid, saya dapat merencanakan strategi mana yang dipergunakan.
Pendekatan yang harus saya ubahsuaikan adalah pendekatan dalam mendiagnosis kebutuhan belajar murid, yaitu melakukan survey, pengamatan tingkah laku murid, komunikasi dengan guru mata pelajaran lain, wali kelas, dan guru BK. Saya juga harus menyesuaikan konten yang akan diberikan kepada siswa, proses yang akan dijalani ketika pembelajaran dilaksanakan, dan jenis tagihan yang digunakan sebagai bahan penilaian.
Saya selalu bersikap positif meskipun banyak tantangan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi. Karena tujuan utama guru adalah mengembangkan potensi murid secara optimal. Apapun tantangan dan hambatan yang ditemui, guru harus selalu mengupayakan solusi terbaik yang mampu diberikan. Guru harus selalu bekerja sama denganberbagai pihak dalam menemukan jalan keluar atas permasalahan yang ditemuinya terutama dalam pembelajaran.
Berikut ini pertanyaan-pertanyaan refleksi yang akan didiskusikan dengan fasilitator.
Dari apa yang sudah Anda pelajari, materi apa yang menurut Anda dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang terkait dengan pembelajaran di kelas Anda?
Dari yang sudah saya pelajari, materi yang dapat menjadi solusi bagi permasalahan terkait pembelajaran di kelas yang saya ampu adalah pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodasi karakteristik peserta didik dalam pembelajaran. Guru memfasilitasi pembelajaran dengan memperhatikan potensi peserta didik. Pembelajaran tidak dilakukan sebagai keseragaman, tetapi sesuai dengan kebutuhan belajar murid, yang terdiri dari kesiapan belajar, minat, dan profil belajar. Dengan memperhatikan kebutuhan belajar murid, guru dapat melakukan diferensiasi pada konten, proses, maupun produk.
Siswa dengan gaya belajar visual, akan lebih mudah memahami pelajaran jika dibelajarkan dengan mengamati gambar, poster, grafik, animasi, maupun video. Siswa dengan gaya belajar auditori, akan lebih mudah belajar jika difasilitasi dengan memberikan penjelasan lisan, mendengar penjelanan dari rekan sesama siswa, berdiskusi, tanya jawab, maupun mendengar rekaman audio. Sementara siswa dengan gaya belajar kinestetik akan lebih mudah memahami pelajaran dengan banyak bergerak, misalnya memperagakan, demonstrasi, bermain peran, praktikum, dan mengumpulkan data di dunia nyata.
Apa yang menurut Anda sulit untuk diterapkan? Mengapa menurut Anda hal tersebut sulit diterapkan?
Menurut saya, hal yang sulit diterapkan adalah melakukan diagnosis kebutuhan belajar tiap murid. Tiap murid memiliki keunikan dari segi kesiapan belajar ⟮pengetahuan awal), minat, dan profil belajar. Untuk dapat melakukan pembelajaran berdiferensiasi, saya harus benar-benar mengetahui kebutuhan belajar murid sehingga dapat merencanakan strategi diferensiasi yang akan digunakan dengan tepat. Dengan mengetahui kebutuhan belajar anak yang beragam, saya akan dapat lebih mudah mempersiapkan bahan ajar, media pembelajaran, alat peraga, jenis proses pembelajaran, maupun teknik penilaian.
Jika Anda harus menerapkan hal yang sulit tersebut, dukungan Apa yang Anda perlukan? Kemana atau bagaimana Anda akan dapat mengakses dukungan tersebut.
Dukungan yang saya butuhkan dalam melakukan hal yang saya anggap sulit adalah kerja sama dengan rekan guru, wali kelas, dan guru BK. Selain melakukan survey dan pengamatan perilaku murid, rekan guru dan wali kelas dapat memberikan informasi tambahan yang saya perlukan dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar murid. Guru BK dapat menjadi rekan yang membantu melakukan analisis profil belajar murid. Rekan guru juga menjadi sumber informasi tentang kebutuhan belajar murid dan menjadi tempat berbagi pengalaman bagaimana mengidentifikasi kebutuhan belajar murid. Dalam pembelajaran jarak jauh, peran orang tua murid sangat penting dalam mendampingi murid belajar di rumah, sehingga dukungan dari orang tua juga sangat penting.
Demikian kegiatan refleksi terbimbing ini, mudah-mudahan dapat memberikan gambaran tentang tantangan dan solusi yang dihadapi dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi.
Post a Comment for "Refleksi Terbimbing Pembelajaran Berdiferensiasi"