Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Refleksi Terbimbing-Visi Guru Penggerak

 

Refleksi Terbimbing-Visi Guru Penggerak
Pada kegiatan Refleksi Terbimbing, CGP diajak untuk membuat refleksi pribadi tentang kegiatan diskusi yang telah dilakukan pada bagian Ruang Kolaborasi. Model refleksi yang dipergunakan adalah model 4P, yaitu Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Perubahan.

Untuk memandu refleksi ini, diberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik, yaitu: 

  1. Peristiwa-peristiwa apa saja yang terjadi dalam diskusi?
  2. Perasaan apa yang muncul saat proses pembelajaran?
  3. Pembelajaran apa saja yang diperoleh melalui peta kekuatan?
  4. Jika saya ingin membuat perubahan dengan konsep inkuiri apresiatif: ⟮1⟯ Apa saja yang perlu saya pelajari lebih lanjut? ⟮2⟯ Apa saja strategi yang dilakukan untuk melaksanakan perubahan?

Berikut ini jawaban yang saya unggah.

Peristiwa-peristiwa apa saja yang terjadi dalam diskusi?

Diskusi pada ruang kolaborasi Visi Guru Penggerak, kegiatan diawali dengan pemaparan oleh fasilitator, dilanjutkan dengan tugas mandiri memetakan aset beserta kekuatan dan fungsinya, selama 20 menit. Diskusi dilanjutkan di break out room masing-masing kelompok, yaitu presentasi anggota kelompok secara bergiliran dilanjutkan dengan diskusi untuk menentukan model yang akan dipergunakan dalam presentasi. CGP kembali ke main room untuk memperoleh penjelasan tentang tugas yang diupload. Pada ruang kolaborasi kedua yang dilaksanakan keesokan harinya, masing-masing kelompok melakukan presentasi dengan berbagi peran, yaitu sebagai moderator, penyaji, dan pemberi tanggapan atas presentasi kelompok lain. Presentasi kelompok diawali dengan kalimat pembuka oleh moderator, penyajian hasil diskusi oleh penyaji melalui share screen, pemberian tanggapan oleh kelompok lain, dan jawaban dari kelompok penyaji. Pada akhir kegiatan, fasilitator memberikan penguatan-penguatan tentang pentingnya memetakan kekuatan aset untuk mewujudkan visi guru penggerak.

Perasaan apa yang muncul saat proses pembelajaran?

Dalam pembelajaran Ruang Kolaborasi, saya bersyukur bisa mengikuti sampai tahap ini. Saya merasa antusias karena ini merupakan hal baru bagi saya sehingga saya tertarik untuk mengetahui lebih jauh. Saya senang dan gembira bisa berbagi pemikiran dengan rekan satu kelompok, sekaligus membuka hati dan pikiran untuk menerima hasil pemikiran anggota lain. Untuk membuat presentasi yang disepakati, saya merasa tertantang untuk menyelesaikannya dengan baik dan tepat waktu. Dengan kolaborasi dengan rekan satu kelompok, saya yakin dapat menyelaikannya. Ketika sesi presentasi, saya sempat merasa gugup, namun dengan keyakinan dan kepercayaan diri, saya hilangkan rasa gugup tersebut sehingga presentasi berjalan lancar. Saya kagum dengan presentasi kelompok lain yang bagus dan lengkap, sehingga saya berharap dapat menirunya. Saya berharap kegiatan ini memberikan dampak positif bagi siswa.

Pembelajaran apa saja yang diperoleh melalui peta kekuatan?

Dalam membuat pemetaan kekuatan, saya belajar menginventarisasi aset-aset yang dimiliki untuk mewujudkan visi, mulai dari diri sendiri, siswa, orang lain ⟮kepala sekolah, guru, tendik, pengawas⟯, benda ⟮sarpras, ekosistem sekolah⟯, dan lembaga ⟮MGMP, KKG, PGRI, desa, LSM, swasta, dinas terkait⟯. Setelah memperoleh gambaran aset yang dilimiki, saya belajar menyelami kekuatan-kekuatan positif yang dimiliki oleh tiap aset, beserta fungsi tiap kekuatan tersebut dalam mewujudkan visi. Dengan mempelajari pemetaan aset, kekuatan, dan fungsinya dalam mewujudkan visi, saya memperoleh pembelajaran seberapa besar kekuatan pendukung dan bagaimana mengelola aset dalam mewujudkan visi. Pembelajaran ini juga memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, menarik, menantang, dan kolaboratif.

Jika saya ingin membuat perubahan dengan konsep inkuiri apresiatif: ⟮1⟯ Apa saja yang perlu saya pelajari lebih lanjut? ⟮2⟯ Apa saja strategi yang dilakukan untuk melaksanakan perubahan?

Untuk melakukan perubahan dengan konsep Inkuiri Apresiatif, saya perlu belajar lebih lanjut tentang menggali kekuatan positif aset yang dimiliki, belajar mengelola kekuatan yang dimiliki untuk mewujudkan visi dengan mencari inspirasi pada pihak yang telah melakukan perubahan berbasis IA, dan belajar menerapkan tahapan BAGJA dalam melakukan perubahan. Adapun strategi yang bisa saya tempuh untuk melakukan perubahan adalah melakukan refleksi diri, menghimpun kekuatan aset, berkolaborasi dengan kepala sekolah, rekan guru, tendik, dan aset lainnya untuk melakukan perubahan, memberikan apresiasi dan umpan balik pada setiap kegiatan, melakukan komunikasi yang baik dengan semua pemangku kepentingan, dan melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan.

Demikian Relefleksi Terbimbing Visi Guru Penggerak yang saya kerjakan.

Guru Penggerak...Merdeka Belajar! Guru Bergerak...Indonesia Maju!

Post a Comment for "Refleksi Terbimbing-Visi Guru Penggerak"