Demonstrasi Kontekstual-Visi Guru Penggerak-Menerapkan Inkuiri Apresiatif
Ketika murid-murid kita sudah tamat dari sekolah, yang paling diingat oleh guru adalah murid yang 'menonjol', seperti murid berprestasi atau murid 'bermasalah'. Hal ini wajar karena secara alamiah, otak kita akan mengingat hal-hal yang berkesan.
Seringkali kita lupa bahwa mayoritas murid yang kita miliki adalah murid-murid yang tampak biasa saja. Murid-murid ini memiliki kemungkinan untuk kita abaikan karena tidak ada hal menonjol yang mereka miliki. Namun, perlu ada perubahan dalam memandang mereka dan mendidik mereka. Ingat kembali tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, bahwa pendidikan diselenggarakan agar setiap individu dapat menjadi manusia yang “beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab”. Pedoman ini adalah Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan menjadi pegangan untuk para pendidik di ruang belajar yang lebih kecil. Profil ini tidak hanya dimiliki oleh murid berprestasi secara akademik atau murid yang menonjol dalam bakat lainnya, profil pelajar Pancasila ini diharapkan dimiliki oleh seluruh murid Anda di dalam kelas.
Untuk itu, kali ini akan disusun langkah perubahan untuk menjadikan pendidikan lebih adil dan berpihak pada murid, melalui penerapan BAGJA. Melalui kegiatan ini diharapkan pembelajaran lebih berpihak kepada murid, khususnya yang selama ini kurang diperhatikan karena meraka murid biasa-biasa saja.
Untuk memandu tugas kali ini, diberikan pertanyaan sebagai contoh, yaitu:
- Hal baik apa yang dapat saya temukan dari murid rata-rata dalam kegiatan belajar?
- Hal menarik apa yang dapat saya pelajari dari respon, aktivitas, dan hasil belajar murid rata-rata?
Berdasarkan pertanyaan tersebut, CGP diminta menjalankan langkah-langkah BAGJA dalam melakukan perubahan pembelajaran yang seolah-olah akan segera dilaksanakan.
Demonstrasi Kontekstual-Visi Guru Penggerak-Menerapkan Inkuiri Apresiatif
Prakarsa Perubahan |
Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kritis Murid | |
---|---|---|
Tahapan | Pertanyaan | Daftar Tindakan yang Perlu Dilakukan |
B-uat Pertanyaan | Mengapa kemampuan berpikir kritis perlu dikembangkan? Apa yang harus saya lakukan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis murid rata-rata? |
Mengajak murid untuk melakukan refleksi pembelajaran Membuat angket untuk menggali minat, bakat, dan cara belajar yang sesuai untuk murid rata-rata Mengobservasi dan mencatat respon, aktivitas, dan hasil belajar murid rata-rata Berdiskusi dengan rekan sejawat tentang langkah pembelajaran yang meningkatkan keterampilan berpikir kritis murid rata-rata Membaca literatur tentang kegiatan pembelajaran yang meningkatkan keterampilan berpikir kritis Mencoba metode pembelajaran yang telah diketahui |
A-mbil Pelajaran | Siapakah di sekolah yang pernah menggali minat, bakat, dan cara belajar yang sesuai untuk murid rata-rata? Kegiatan apa saja yang menurut murid rata-rata bisa meningkatkan aktivitasnya dalam pembelajaran? Situasi apa yang bisa saya lihat dalam pembelajaran yang meningkatkan keterampilan berpikir kritis murid rata-rata? Keterampilan apa saja yang sudah saya miliki dan membantu saya untuk keterampilan berpikir kritis murid rata-rata? |
Mencari contoh nyata pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis murid rata-rata Berdiskusi dengan rekan sejawat yang sudah menerapkan pembelajaran yang meningkatkan keterampilan berpikir kritis murid rata-rata Mengidentifikasi keterampilan yang dibutuhkan guru dalam melakukan pembelajaran yang meningkatkan keterampilan berpikir kritis murid Menyebarkan angket tentang kegiatan belajar yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis murid rata-rata Menggali pengalaman murid yang telah mampu berpikir kritis Menceritakan perubahan yang terjadi jika murid mampu berpikir kritis |
G-ali Mimpi | Dapatkah murid rata-rata berpikir kritis? Apa yang saya rasakan jika murid rata-rata berhasil meningkatkan keterampilan berpikir kritis? Apa saja hal-hal baru yang bisa saya lakukan setelah murid rata-rata bisa berpikir kritis? Apa yang dapat mendukung agar murid rata-rata bisa terus berpikir kritis, dan menjadi kebiasaan? |
Membuat langkah-langkah pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis murid rata-rata Menjadikan kelas sebagai milik bersama, bukan milik guru atau beberapa murid saja Meyakinkan murid rata-rata bahwa berpikir kritis itu lebih seru Lebih sabar dalam mendampingi murid melakukan aktivitas pembelajaran Lebih banyak memberikan pertanyaan pemandu/pemantik yang memancing murid untuk berpikir kritis Murid lebih berani mencoba, beraktivitas, tidak takut salah, belajar dari kesalahan, memperbaiki kesalahan, dan berkreasi. |
J-abarkan Rencana | Apa langkah-langkah pembelajaran yang dapat membangun kebiasaan berpikir kritis? Berapa lama target berpikir kritis murid dapat terwujud? Bagaimana pengelolaan kelas agar semua murid merasa senang belajar? Bagaimana langkah mengukur kemajuan berpikir kritis murid? Apa langkah sederhana yang dapat dilakukan agar murid berpikir kritis? |
Membuat capaian yang realistis setiap minggunya Membuat kesepakatan kelas Menerapkan model pembelajaran yang menyenangkan Menyiapkan rubrik kemampuan berpikir krtitis Memberikan motivasi dan umpan balik posisitf kepada murid |
A-tur Eksekusi | Siapa saja yang akan saya libatkan dalam mewujudkan rencana ini? Apa peran yang dibutuhkan dan siapa yang mengisi peran tersebut? Kapan pembelajaran berpikir kritis ini akan mulai dilaksanakan? |
Menyusun tim kerja dan deskripsi kerja masing-masing anggota Menentukan tenggat waktu penyelesaian tugas Mengajak rekan guru untuk mengobservasi kelas saya |
Demikian hasil pemikiran saya dalam menerapkan Inkuiri Apresiatif-BAGJA.
Semoga Bermanfaat.
Guru Penggerak...Merdeka Belajar!
Guru Bergerak...Indonesia Maju!
Post a Comment for "Demonstrasi Kontekstual-Visi Guru Penggerak-Menerapkan Inkuiri Apresiatif"