Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Refleksi Terbimbing-Presentasi Kerangka Filosofis 'Merdeka Belajar'

Refleksi Terbimbing-Presentasi Kerangka Filosofis 'Merdeka Belajar'
Refleksi terbimbing dilakukan dengan menuliskan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pemantik tentang pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan dan perubahan konkret yang akan dilakukan untuk mewujudkan merdeka belajar.

Berikut ini pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.

  1. Apa pengetahuan dan pengalaman baru yang saya dapat setelah mempelajari secara mendalam pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara?
  2. Apa kekuatan saya dalam menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru ini?
  3. Apa hal-hal yang perlu saya ubah dari diri saya agar dapat menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru ini?
  4. Apa perubahan konkret yang akan saya lakukan setelah memahami pemikiran Ki Hadjar Dewantara?

 Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas dituangkan dalam paragraf berikut.

Setelah mempelajari pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara, saya memperoleh pengetahuan berupa enam pokok pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan, yaitu menuntun, kodrat alam dan kodrat zaman, berpihak ⟮berhamba⟯ pada anak, prinsip bukan tabula rasa, budi pekerti, dan petani. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam pendidikan juga dikenal dengan semboyan “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani”. Ki Hadjar Dewantara mengembangkan 3 asas pendidikan yang dikenal dengan Trikon, yaitu Kontinyu, Konvergen, dan Konsentris. Profil pelajar Pancasila yang dikembangkan sebagai tujuan pendidikan juga merupakan pengamalan konsep pendidikan yang dikembangkan oleh Ki Hadjar Dewantara. Dalam upaya mencapai profil pelajar Pancasila, penerapan budaya lokal Tri Hita Karana sangat penting dilakukan di Bali. Pengalaman yang saya dapatkan dalam mempelajari pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah belajar secara mandiri, berpikir kritis, mengembangkan ide kreatif, bekerja secara kolaboratif, dan menjadi pembelajar yang komunikatif.

Kekuatan utama saya dalam menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru yang diperoleh adalah kemauan diri untuk selalu belajar dan mengembangkan diri. Kekuatan ini sangat penting karena semua kegiatan memerlukan kemauan ⟮niat) untuk berubah menuju perbaikan. Selain kemauan, saya memiliki semangat, kreativitas, kemampuan berkolaborasi, dan siap menerima saran/kritik. Dukungan lainnya adalah dukungan dari semua pihak, yaitu rekan guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan, karena penerapan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam pendidikan memerlukan dukungan dari semua warga sekolah. Dukungan fasilitas penunjang yang memadai juga menjadi kekuatan saya dalam menerapkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara, karena fasilitas pendidikan berperan penting dalam mensukseskan sebuah rencana tindakan.

Selama ini, saya masih menempatkan siswa sebagai objek pendidikan yang menunggu untuk dibentuk sesuai keinginan guru. Dengan pengetahuan dan pengalaman baru yang saya dapatkan, saya mulai mengubah pola pikir dalam diri saya. Saya akan menempatkan siswa sebagai subjek pendidikan, sementara guru sebagai fasilitator yang menuntun anak sesuai kodratnya untuk mengembangkan budi pekerti, pikiran, dan tubuhnya sesuai perkembangan zaman agar menjadi manusia yang mandiri. Pembelajaran dilaksanakan sesuai kodrat anak dan disesuaikan dengan potensi lingkungan, memanfaatkan semua tempat sebagai sekolah dan semua orang sebagai guru serta menggunakan teknologi informasi sebagai penunjang pembelajaran.

Setelah memahami pemikiran Ki Hadjar Dewantara, perubahan konkret yang akan saya lakukan adalah menggali potensi lingkungan dalam proses pembelajaran, karena sumber belajar tidak hanya dari buku, melainkan lingkungan merupakan sumber belajar yang tidak terbatas. Perubahan lain yang akan saya lakukan adalah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk belajar sesuai potensi, minat, bakat, dan cara belajarnyanya sebagai perwujudan merdeka belajar. Saya sebagai guru akan berusaha menjadi teladan dalam perilaku sehari-hari di sekolah maupun di luar sekolah. Dalam pembelajaran, saya juga akan melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada siswa, dengan menerapkan model-model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk berdiskusi, berkolaborasi, memecahkan masalah secara kritis dan kreatif, serta berkomunikasi aktif untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.

Salam dan Bahagia.

Post a Comment for "Refleksi Terbimbing-Presentasi Kerangka Filosofis 'Merdeka Belajar'"